Rabu, 26 September 2012

Corporate Social Responsibility Nestle



  • Gerakan Posyandu Peduli Tumbuh-Aktif-Tanggap (TAT) 2012 diresmikan oleh Ketua Umum Tim Penggerak PKK (Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga) Pusat Ibu Hj. Vita Gamawan Fauzi, SH dalam Gebyar Posyandu di Bekasi 24 Januari 2012 dengan dihadiri ratusan anggota tim penggerak PKK dan kader Posyandu. Program 2012 terdiri atas Kelas Kader Posyandu, serta Kontes Posyandu di 16 provinsi, dan pemberian penghargaan kepada kader dan posyandu terbaik dalam Jambore Nasional PKK Oktober 2012.
  • Tim Penggerak (TP) PKK Pusat mendukung implementasi “Tumbuh-Aktif-Tanggap” secara nasional melalui Gerakan Posyandu Peduli Tumbuh-Aktif-Tanggap yang dilaksanakan atas kerjasama dengan Nestlé DANCOW Batita, susu pertumbuhan untuk anak usia 1 tahun ke atas, sebagai tindak lanjut penandatanganan nota kesepahaman di Pontianak pada Mei 2011.
  • Modul Pelatihan Gerakan Posyandu Peduli Tumbuh-Aktif-Tanggap 2012 disusun oleh tim ahli untuk digunakan dalam pelatihan kepada lebih dari 5.000 kader PKK di 46 kota di 16 provinsi dengan tujuan revitalisasi dan peningkatan kualitas Posyandu TAT. Program bertujuan turut mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih sehat, sesuai visi dan misi TP PKK Pusat dan Nestlé Indonesia.
Bekasi, 24 Januari 2012 – Gerakan Posyandu Tumbuh-Aktif-Tanggap 2012 diresmikan oleh Ketua Umum Tim Penggerak PKK (Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga) Pusat Hj. Vita Gamawan Fauzi, SH, didampingi Presiden Direktur PT. Nestlé Indonesia Arshad Chaudhry sebagai mitra kerjasama, dalam kegiatan Gebyar Posyandu Tumbuh-Aktif-Tanggap di Bekasi, Selasa 24 Januari 2012, yang merupakan kegiatan pembuka dari program 2012 yang terdiri atas Kelas Kader dan Kontes di 16 provinsi, serta pemberian penghargaan kepada kader dan posyandu terbaik dalam Jambore Nasional PKK pada Oktober 2012.
Gerakan Posyandu Peduli Tumbuh-Aktif-Tanggap 2012 adalah program kerjasama PKK Pusat dan Nestlé DANCOW Batita dalam upaya memberikan pelatihan untuk meningkatkan kualitas pelayanan Posyandu melalui sosialisasi 3 (tiga) tanda TAT (Tumbuh-Aktif-Tanggap) sebagai panduan mudah bagi para kader dan orang tua dalam memantau pertumbuhan dan perkembangan optimal anak. Panduan ini dirumuskan oleh tim ahli yang mewakili kajian ilmu terkait, terdiri atas ahli gizi Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan, ahli psikologi Dra. Mayke Tedjasukmana, M.Psi dan tim ahli PKK Pusat, yang kemudian dituangkan dalam modul-modul pelatihan sebagai panduan dalam pelatihan kader dan pelaksanaan harian posyandu.
Program yang bertujuan turut mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih sehat ini, sesuai visi dan misi Tim Penggerak (TP) PKK Pusat dan Nestlé Indonesia, merupakan kelanjutan dari nota kesepahaman yang ditandatangani Tim Penggerak PKK Pusat dan PT Nestle Indonesia dalam Seminar Nasional “Batita Indonesia TAT” di Pontianak 30 Mei 2011.
Sebagai sebuah Gerakan Nasional, program ini bertujuan meningkatkan kinerja para kader Posyandu dengan meningkatkan pengetahuan terhadap aspek tumbuh-kembang anak sehingga dapat memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat.
“Gerakan Posyandu Tumbuh-Aktif-Tanggap mendukung program Pemerintah yakni merevitalisasi dan meningkatkan kualitas Posyandu se-Indonesia. Kami berharap gerakan ini mampu meningkatkan peran para kader Posyandu sebagai garda depan kesehatan dan semakin banyak masyarakat Indonesia datang ke Posyandu untuk memantau tumbuh aktif tanggap batitanya,” ujar Ketua Umum Tim Penggerak PKK Pusat Hj. Vita Gamawan Fauzi dalam Gebyar Posyandu TAT.
Sementara Presiden Direktur PT Nestlé Indonesia Arshad Chaudry mengatakan, “Gerakan Posyandu Peduli TAT merupakan salah satu bentuk kegiatan dari komitmen Nestlé Indonesia dalam turut mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih sehat. Kami optimis melalui gerakan nasional ini kami dapat meningkatkan pengetahuan para kader Posyandu sehingga mendorong dan mewujudkan anak batita Indonesia yang lebih sehat”.
Setelah sukses melakukan sosialisasi ‘10 Tanda Umum Anak Bergizi Baik’ kepada lebih dari 73.000 ibu di 720 Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) di 14 kota selama tahun 2008, maka Nestlé DANCOW Enriched meluncurkan program Caravan Gizi.
Caravan Gizi ini adalah sebuah program penyuluhan gizi kepada murid-murid Sekolah Dasar (SD) berusia 6-12 tahun agar mereka memiliki pengetahuan tentang gizi serta terinspirasi dan sadar akan pentingnya gizi baik.
Program yang dilaksanakan melalui kerjasama dengan Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI) ini sasarannya 200.000 orang, terutama 172.000 murid kelas 1 sampai 6 dari 860 SD di 18 kota besar di Indonesia. Ibu-ibu mereka juga memperoleh penyuluhan melalui komunitasnya, dengan sasaran 43.000 orang. Selain itu adapun kegiatan yang dilakukan Nestle adalah kegiatan puskesmas dan imunisasi untuk anak anak Indonesia, memberikan susu formula secara gratis untuk menunjang gizi anak Indonesia.  Melalui pengembangan social responsibility, diharapkan Nestle dapat mengkomunikasikan bahwa Nestle ingin memberikan yang terbaik bagi konsumen Nestle di seluruh dunia.
Program CSR yang dilakukan oleh Nestle lebih fokus kepada penanganan kesehatan dan kesejahteraan di bidang nutrisi, air, dan pembangunan pedesaan. Di bidang nutrisi, Nestle bekerjasama dengan berbagai pihak mengatasi isu-isu yang berkaitan dengan nutrisi melalui pendidikan nutrisi yang membantu konsumen dalam membuat keputusan yang cerdas dalam pemilihan pola makan dan gaya hidup. hal ini juga meningkatkan kesadaran atas pentingnya makanan sehat dan aktifitas fisik.
Di bidang air, Nestle bekerjasama dengan PMI membantu 1.600 masyarakat desa Telagaluhur, Serang-Banten untuk memperoleh akses ke air bersih dan sehat. Proyek tersebut menghasilkan sistem irigasi ramah lingkungan dengan menggunakan air limbah yang telah dikelola. Program tersebut masih berlanjut hingga sekarang.
Dan di bidang pembangunan pedesaan, sejak tahun 1975, Nestle telah bekerjasama dengan peternak susu di Jawa Timur untuk meningkatkan kesejahteraan mereka melalui direct procurement susu segar yang dihasilkan dan pada saat yang bersamaan memperbaiki kualitas dan kuantitas susu yang diproduksi para peternak tersebut. Kini, Nestle membeli kurang lebih 600.000 liter susu setiap hari dari sekitar 300.000 peternak susu di Jawa Timur.
Nestle juga telah bermitra dengan petani kopi di Lampung sejak tahun 1994 untuk memberikan penyuluhan untuk peningkatan jumlah dan kualitas panen dan meningkatkan kesejahteraan petani. Nestle bekerjasama dengan Insititut Penelitian Kopi dan Kakao di Jember dalam proses identifikasi biji kopi yang baik melalui pemetaan genetika. Dukungan tersebut diberikan dengan menghibahkan teknologi Somatic Emryogenesis yang memungkinkan petani menanam jenis kopi terbaik dalam jumlah besar dengan waktu sesingkat mungkin.
Analisis CSR ke dalam 5 prinsip Inisiatif sosial kolaboratif :
1. Mengidentifikasikan misi jangka panjang yang tahan lama
Penanganan kesehatan dan kesejahteraan di bidang nutrisi, air, dan pembangunan pedesaan menjadi focus kegiatan CSR Nestle. Melalui peningkatan nutrisi, pengadaan air bersih, dan pembangunan pedesaan, Nestle mampu membuktikan kepeduliannya terhadap masyarakat melalui kegiatan-kegiatan tersebut yang dirasa penting bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia.
2. Meningkatkan kapabilitas inti : kontribusikan “apa yang kami lakukan”
Memberikan pendidikan nutrisi yang membantu masyarakat dalam membuat keputusan yang cerdas dalam pemilihan pola makan dan gaya hidup. hal ini juga meningkatkan kesadaran atas pentingnya makanan sehat dan aktifitas fisik. Kemudian, sistem irigasi ramah lingkungan dengan menggunakan air limbah yang telah dikelola juga diberikan oleh Nestle sebagai bentuk kepedulian perusahaan terhadap penyediaan air bersih masyarakat desa. Selain itu, dengan merangkul para peternak susu daerah dan juga petani kopi, Nestle ikut membantu memberikan pengetahuan yang lebih lagi kepada mereka dan juga turut membantu dalam peningkatan produksi ke arah yang lebih baik dalam rangka meningkatkan kesejahteraan para peternak dan petani tersebut.
3. Kontribusikan jasa khusus berskala besar
Dalam melakukan program CSR ini, pihak Nestle bekerjasama dengan berbagai pihak terkait seperti Dinas Kesehatan Daerah, PMI, dan juga Institut Kopi dan Kakao Jember yang bertujuan agar program tersebut dapat berjalan dengan baik.

4. Menimbang pengaruh pemerintah
Dalam program CSR ini tentunya pemerintah sangat mendukung dikarenakan pihak Nestle telah cukup membantu pemerintah dalam kepeduliannya terhadap bidang kesehatan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia dan hal ini terbukti nyata yaitu setelah program terlaksana, terjadi perbaikan nutrisi pada masyarakat dan kesejahteraan masyarakat menjadi lebih baik.

5. Menyusun dan menilai total paket manfaat
Nestle menjadi salah satu perusahaan yang sangat peduli terhadap kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia, sesuai dengan produk-produk yang telah dihasilkan yang juga menunjang akan kesehatan masyarakat Indonesia.
CSR Nestle ini secara tidak disadari dapat memberikan profit bagi perusahaan Nestle yang dimana profit yang dimaksud terbagi menjadi dua yaitu: 1. Financial Profit berupa terkatrolnya tingkat penjualan dan Nonfinancial Profit berupa terciptanya brand image untuk Nestle.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan komentar anda, demi perbaikan kedepannya,,,, Terima Kasih